Related Stories
October 27, 2023
Salah satu materi pelajaran yang disampaikan dalam pelatihan ini adalah Manajemen Limbah Pertanian. Para peserta diberikan pemahaman tentang pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan limbah pertanian secara terintegrasi. Mereka diajarkan bagaimana mengidentifikasi jenis limbah yang dihasilkan di lahan usaha tani sehingga dapat menentukan kapan harus mulai melakukan pengolahan limbah dan menentukan metode apa yang akan digunakan.
Selain itu, para peserta juga dilatih dalam Mengolah Limbah Langsung di lahan usaha tani mereka. Mereka diajarkan cara-cara yang tepat untuk mendaur ulang limbah pertanian yang dihasilkan tanpa harus membawa limbah jauh ke tempat pengolahan dan dapat mempercepat proses terurainya limbah dengan bantuan aktivator atau dekomposer.
Selanjutnya, peserta pelatihan juga diajarkan cara membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair ini merupakan salah satu alternatif yang ramah lingkungan dalam memberikan nutrisi kepada tanaman. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan pengetahuan tentang bahan-bahan yang diperlukan dan teknik fermentasi yang tepat untuk menghasilkan pupuk organik cair yang berkualitas.
Selain itu, peserta pelatihan juga mempelajari tentang pembuatan Eco Enzyme. Eco Enzyme merupakan cairan serbaguna yang terbuat dari limbah buah-buahan dan sisa sayuran. Cairan ini tidak saja dapat digunakan untuk kesuburan tanah dan tanaman, pengendali hama, dan pengurai limbah organik namun juga dapat digunakan sebagai cairan pembersih.
Peserta pelatihan juga diajarkan tentang pengolahan limbah dengan metode lalat BSF (Black Soldier Fly). Metode ini memanfaatkan lalat BSF sebagai agen pengurai limbah organik. Para peserta diberikan pemahaman tentang siklus hidup lalat BSF, teknik budidaya, dan cara mengolah limbah dengan memanfaatkan lalat BSF ini. Peserta dapat langsung melihat teknik ini melalui kunjungan dan pembelajaran di tempat bapak Akmal Ardiansyah, S.IP sebagai pembudidaya maggot BSF yang telah memanfaatkan maggotnya sebagai pakan ternak dan ikan.
Selain itu, peserta juga mempelajari cara mengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak yang bernilai gizi tinggi.
Dalam penutupan pelatihan, Kepala Balai Diklat Pertanian Sulawesi Tengah, Ibu Mariani Syam Akil, SP, MT menyampaikan harapannya bahwa peserta pelatihan dapat menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh dalam pengelolaan limbah pertanian di lahan usaha tani masing-masing. Ia juga berharap agar pengetahuan ini dapat terus disebarkan kepada petani milenial lainnya, sehingga pengelolaan limbah pertanian yang berkelanjutan dapat menjadi gaya hidup yang menguntungkan dan berdampak positif pada lingkungan.
Ir. Wijayanti, M.Si.
Widyaiswara pada UPT Diklat Pertanian Sulawesi Tengah.