KEGIATAN SEKOLAH LAPANG (SL) TEMATIK GENTA ORGANIK BPP SUNJU
Dalam rangka mendukung program Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), maka BPP Sunju melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang (SL) pada hari Jum’at tanggal 12 Mei di Desa Sunju Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Kegiatan Genta Organik merupakan upaya mendorong petani Bersama penyuluh pertanian untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dengan menggunakan pupuk organik. Pelaksanaan SL ini sudah untuk kedua kalinya, sebelumnya SL yang pertama praktek pembuatan MOL. Selanjutnya MOL tersebut akan digunakan sebagai bahan pembuatan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair dari bahan limbah ternak kambing pada kegiatan SL kali ini.
Kegiatan Sekolah Lapang ini di buka oleh Kepala Dinas Perternakan Kabupaten Sigi Moh. Akib, S.Pt. melalui sambutannya, beliau sangat mengharapkan mudah-mudahan kedepan dari 10 kelompok tani yang ikut kegiatan ini akan ada kelompok sebagai penghasil pupuk organik.
Turut hadir pada kegiatan ini Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Ir.Muhammad Adam MM, M.Si, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Peternakan Kabupaten Sigi Muhammad Amrullah, S.Pt., MP, Narasumber dari BSIP Pujo Haryono, S.ST, Kepala BPP Sunju Artuti, SP Bersama staf, Koordinator Penyuluh Dinas Peternakan Kabupaten Sigi Abdul Malik, S.Pt serta peserta Sekolah Lapang masing-masing 3 orang perwakilan dari 10 Kelompok Tani yaitu Kelompok Tani Milenial Amanah, Bangkit Jaya, K-5 Jaya, Sabar Mandiri, Maliuntinuvu, Taruna Mandiri, Reformasi, Cinta Damai, Ramba Maleni dan Kasiromu
Kepala Bidang Penyuluhan melalui sambutannya menyampaikan bahwa “Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Peternakan tadi, mungkin belum bisa 10 kelompok tani yang akan menghasilkan pupuk organik dengan beberapa kendala, tapi paling tidak ada 2 atau 3 kelompok tani yang kami harapkan itu akan survive menghasilkan pupuk organik setelah mendapatkan pembelajaran nanti, sehingga secara umum kelompok tani yang ada di kecamatan marawola ini wilayah kerja BPP Sunju akan berperan dalam pertanian organik”. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa “pupuk organik sekarang ini lagi digaungkan karena pupuk kimia mahal harganya, maka diajak kita untuk membuat pupuk organik. Sehingga Kementan sekarang ini akan merubah Permentan tentang pupuk bersubsidi yang tadinya hanya pengadaan pupuk kimia, akan diarahkan untuk pupuk organik padat maupun cair, memang dalam hal ini kendala dari sisi aturan karena harus ada SNI dan sebagainya”.
Diharapkan bahwa hasil praktek dari pupuk organik padat dan cair yang dibuat nantinya bisa dibawa dan dipamerkan pada saat PENAS XVI Tanggal 10 sd 15 Juni 2023 di Padang Sulatra Barat.
Selanjutnya Narasumber dari BSIP memaparkan materinya sekaligus praktek pembuatan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair dari limbah ternak kambing yaitu kotoran ternak kambing dan urin ternak kambing. Beliau menyampaikan bahwa “Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan Pupuk Organik Padat adalah kotoran ternak kambing, dedak halus secukupnya, probiotik atau MOL 5 liter, larutan gula 5 lt dan arang sekam. 1 Ton kotoran ternak kambing menggunakan maksimal 500 Kg arang sekam. Sedangkan untuk bahan pembuatan Pupuk Organik Cair atau Biourin adalah urin kambing 100 liter, empon-empon 5 Kg, probiotik/MOL 5 liter kemudian diaduk dengan menggunakan aerator selama 14-21 hari selanjutnya dikemas dengan jergen”.
Penulis : Kasmawati, S.Pt ( Penyuluh Pertanian Muda pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah)