Mungkin ada diantara kita yang merasa heran dan bertanya-tanya di dalam hati dengan membaca judul tersebut diatas, apakah ada tanaman didunia ini yang dapat berbicara?,tetapi sebenarnya tidaklah demikian halnya sebab tanamanpun dapat berbicara, hanya saja cara untuk berbicara dengan memperlihatkan gejala-gejala, apakah itu gejala kekurangan atau kelebihan salah satu unsur hara atau lebih untuk disampaikan kepada tuannya. Namun harus diakui bahwa tidak semua pelaku utama dapat menterjemahkan bahasa tanaman yang unik ini. Oleh sebab itu sangatlah penting artinya bagi para pelaku utama atau yang berkecimpung dalam dunia tanaman untuk mengetahui bahasa tanaman itu agar usaha taninya dapat berhasil.
Tentunya bahasa yang dipergunakan oleh tanaman ini sedikit agak merepotkan bila kita bandingkan dengan bahasa manusia, misalnya seorang dokter yang sedang memeriksa pasien tentunya dapat berkonsultasi langsung dengan sipasien tersebut tentang apa yang dirasakan dari penyakitnya, gejala- gejala yang timbul, proses timbulnya gejala iyu atau apa yang sedang dirasakan oleh pasien dengan adanya gejala-gejala itu dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan pak dokter kepada sipasien, barulah memberikan resep.
Untuk mendeteksi timbulnya gejala-gejala tersebut maka ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan:
Menyelidiki tanda-tanda kekurangan/kelebihan hara
Pada manusia apabila kekurangan salah satu zat gizi akan menimbulkan tanda-tanda atau gejala misalnya saja pada anak-anak yang sedang menderita kekurangan energy)kalori) dan kekurangan protein akan menimbulkan gejala pada anak-anak akan bermuka seperti orang tua dan berbadan kurus yang sering kita kenal dengan gejala marasmus dan stunting.. Demikian pula pada tanaman, apabila didalam tanah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdapat dalam jumlah yang kurang atau tidak tersedia bagi tanaman, maka pertumbuhan tanaman akan kurang sempurna atau terhambat dan hasilnya pun akan rendah. Gejala kekurangan cepat atau lambat akan Nampak pada tanaman, ini tergantung pada jenis dan sifat tanaman itu sendiri. Pada umumnya gejala kelainan pertama kali akan Nampak pada bagian tanaman yang terdapat kegiatan fisologis yang aktif yaitu pada bagian yang ada diatas tanah terutama pada bagian daun tua.
Setiap kekurangan salah satu hara tanaman, juga akan memperlihatkan gejala berbeda dengan unsur hara lainnya, misalnya tanaman yang kekurangan unsur hara Nitrogen (N) akan memperlihatkan gejala yang beberbeda dengan gejala yang akan diperlihatkan apabila tanaman kekurangan unsur Fosfat, Kalium, besi dan sebagainya.
Tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen akan memperlihatkan pertumbuhan yang kerdil dan daun menjadi hijau kekuning-kuningan. Bila kekurangan yang lebih parah lagi, maka daun-daun yang paling tua akan berwarna kuning mulai dari ujung daun sampai keibu tulang daun. Gejala yang Nampak pada daun ini disebabkan karena Nitrogen merupakan unsur utama dalam chlorofil sebagai bahan utama yang berwarna hijau, akan mempermudah terlihat pada daun ( warna daun). Warna daun hijau gelap misalnya, menunjukkan adanya kadar Nitrogen dimana pada keadaan ini akan menganggu proses assimilasi tanaman yang pada akhirnya akan mengakibatkan terlambatnya waktu pembuahan dan berkurangnya hasil.
Kekurangan unsur Fosfat akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman sebagaimana halnya yang terjadi pada unsur Nitrogen. Tanaman yang kekurangan unsur Fosfat ini akan memperlihatkan gejala warna hijau keabu-abuan dan pada daun yang masih yang muda akan memperlihatkan tanda seperti terbakar, yang selanjutnya akan Nampak tanaman menjadi kerdil. Tanaman yang kekurangan unsur Kalium (K) lain lagi dimana disamping pertumbuhannya yang kerdil, batang juga memendek, bagian pinggir ujung daun kurang. Bila kekurangannya sangat banyak maka pada tanaman dewasa daun-daunnya menjadi kuning dan akhirnya mati. Tanaman yang kekurangan Kalium juga mudah rebah. Dan gejala pada daun yang paling Nampak dimana terjadi necrosis pada ujung anak daun. Pinggir anak daun lebih kuning dari bagian tengahnya. Daunn-daun dar bagian tengah dari tajuk lebih kuning dari bagian tengah. Daun-daun dari bagian tengah dari tajuk lebih kuning, daun-daun dari bagian tengah dari tajuk lebih kuning, daun-daun bagian bawah mongering terkulai dan daun dari bagian tajuk atau tumbuh hijau pucat tegak.
Gejala yang Nampak pada tanaman tersebut diatas tentunya dengan asumsi tanaman tidak terserang hama dan penyakit, maka untuk meyakinkan kepada kita apaka memang tanaman kekurangan unsur hara kita harus melakukan analisa tanaman dan analisa tanah.
Analisa Tanah dan Analisa Jaringan
Analisa tanah bertujuan untuk menetukan pupuk yang mana yang akan memperbaiki hasil panen, berapa kadar pemakaiannya untuk pertumbuhan tanaman didaerah sekitar kita. Dan yang kedua dengan analisa jaringan ini juga ada hubungannya dengan analisa kimiawi. Adakalanya dengan analisa jaringan ini ada unsur-unsur yang tersembunyi yang tentunya sulit untuk diketahui dengan pasti, untuk itu dapat dilakukan dengan analisa jaringan yang lebih teliti. Keuntungan cara ini adalah lebih banyaknya zat makanan yang dapat diketahui dan kecermatan juga terjamin. Selanjutnya cara yang mudah kita lakukan adalah dengan percobaan pemupukan. Cara ini merupakan yang terbaik dan juga memiliki beberapa keuntungan yaitu dapat menunjukkan kegunaan pupuk, hasilnya cepat diketahui begitu percobaan selesai, analisa ekonomi dari hasil percobaan ini juga dapat dilakukan.
Penutup
Dengan demikian kita telah mengetahui gejala-gejala yang akan Nampak pada tanaman kita apabila salah satu atau lebih kekurangan ataukan kelebihan unsur hara. Sekarang tindakan selanjutnya adalah memberikan penambahan hara pada tanaman yang kekurangan itu. Tentunya juga mempunyai resep dalam hal ini dosisnya, waktu pemupukan, cara pemberian yang tepat yang kesemuanya ini perlu untuk dipelajari lebih lanjut.
Akhirnya mari kita menjadi dokter tanaman
Sri Mustika
Penyuluh Pertanian Ahli Madya