Tingkatkan Semangat Petani Menanam Kedelai di Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah Melalui Gerakan Tanam Kedelai.
AMPANA – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una belum lama ini melaksanakan Gerakan Tanam Kedelai, bertempat di Desa Padang Tombuo, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.
Kegiatan yang diikuti oleh Kelompok Tani, Kepala BPP dan PPL Kecamatan Ampana Kota ini dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah, Ir. Arif Subandi Asikin, MP.
Hadir pula dalam acara ini Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una, Kapolsek Ampana Kota, Dan Ramil Ampana Kota, Camat Ampana Kota dan Kepala Desa Padang Tombuo.
Dalam sambutan dan arahannya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa “Gerakan Tanam Kedelai” merupakan kebijakan dan strategi langkah aksi bagi Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota bersama stakeholders dalam mewujudkan pencapaian produksi secara berkelanjutan dalam rangka penyediaan kebutuhan pangan nasional.
Dalam mewujudkan pencapaian program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan, peningkatan produktivitas kedelai nasional menjadi faktor penentu utama di samping program lainnya. Oleh karena itu, keberhasilan pencapaian produksi kedelai memerlukan integrasi dari berbagai unit kerja lingkup Kementrian Pertanian dan Instansi lain.
Selanjutnya disampaikan bahwa dalam rangka pencapaian produksi Tahun 2023 pemerintah melalui dana APBN Tahun Anggaran 2023 memberikan bantuan stimulan berupa benih kedelai bersertifikat dan sarana produksi lainnya untuk areal seluas 369.300 ha yang terbagi di beberapa Provinsi.
Untuk Provinsi Sulawesi Tengah mendapat alokasi bantuan pengembangan kedelai seluas 7.000 ha yang tersebar di 7 (tujuh) kabupaten yaitu : Banggai, Poso, Donggala, Tojo Una-Una, Parigi Moutong, Sigi dan Toli-Toli.
Di akhir sambutannya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan bahwa peran pemerintah lebih difokuskan sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator pembangunan, namun pelaku utama (subyek) pembangunan, khususnya pembangunan pertanian adalah para petani. Hal ini berarti bahwa, tugas pengabdian kita menjadi lebih diarahkan untuk mendorong, “Partisipasi Masyarakat” khususnya petani dalam wadah kelompok tani/gabungan kelompok tani guna mencapai tujuan dan cita-cita pembangunan. Para petani sebagai pelaksana di lapangan harus menjalankan tanggung jawab sebagai mitra pemerintah daerah. Bantuan yang diterima bersifat stimulan/sementara atau modal awal saja sehingga setelahnya harus dengan upaya sendiri untuk kembali menanam dan diharapkan luasannya lebih besar dari sebelumnya.
Demikian beberapa hal yang disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah dengan harapan serta kepercayaan yang besar tehadap semangat, kesungguhan kemampuan dan pengabdian terutama aparat pertanian (KCD, PPL, POPT, PBT) yang bertugas di wilayah ini dan diharapkan dari kegiatan Gerakan Tanam Kedelai ini juga akan dapat lebih meningkatkan semangat petani sehingga target produksi kedelai Tahun 2023 dapat dicapai.
Pada kesempatan itu juga, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una, Mahdi, SP., menyampaikan sambutannya dan menjelaskan bahwa pada Tahun 2023 Kabupaten Tojo Una-Una mendapat alokasi bantuan kedelai seluas 700 ha, meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2022 seluas 400 ha.
Respon masyarakat terhadap pengembangan kedelai di Kabupaten Tojo Una-Una sangat baik apalagi dengan adanya harga yang cukup menjanjikan dibanding tahun-tahun sebelumnya hanya Rp. 3.000 / kg.
Selanjutnya disampaikan produktivitas kedelai di Kabupaten Tojo Una-Una mencapai 1,7 ton / ha.
Upaya meningkatkan produksi dan produktivitas kedelai dapat ditempuh dengan cara peningkatan intensitas tanam, peningkatan produktivitas, dan perluasan areal tanam. Atas dasar tersebut, diperlukan upaya-upaya untuk memotivasi dan menggerakkan petani dan pihak terkait lainnya untuk tanam kedelai secara bersama, dan tepat waktu, salah satunya adalah dalam bentuk gerakan tanam kedelai, dengan harapan target luas tanam kedelai dapat tercapai.
Hasil diskusi/tanya jawab dengan kelompok tani, bahwa minat petani untuk menanam kedelai semakin meningkat karena mudah perawatannya dan kurang terserang OPT. Untuk Tahun 2024 target pengembangan kedelai di Kabupaten Tojo Una-Una seluas 1.000 ha dengan memanfaatkan lahan kering yang tidak dimanfaatkan. Untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan kering maka perlu disiapkan sarana pengairan yang memadai.
Mengakhiri sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah yang telah memfasilitasi sehingga Gerakan Tanam Kedelai dapat dilaksanakan di Kabupaten Tojo Una-Una. (YAL 220823).