BUDIDAYA BAWANG MERAH
Persiapan lahan dengan persyaratan:
- Lahan terbuka agar sinar matahari dapat masuk tanpa penghalang dengan lama penyinaran 6-8 jam/hari
- Derajat keasaman (pH) 5.5 – 7.0
- Tanah remah, aerasi baik
- Lahan bebas dari gulma dan sisa-sisa tanaman
- Tersedia air yang cukup untuk penyiraman
- Saluran drainase baik.
Pengolahan Lahan :
Pengolahan tanah efektif untuk menambah kesuburan tanah dan memelihara struktur tanah agar tetap gembur sehingga dapat meningkatkan bobot umbi bawang merah. Pengolahan tanah umumnya diperlukan untuk menggemburkan tanah, memperbaiki drainase dan aerasi tanah, meratakan pemupukan tanah, dan mengendalikan gulma.
Tahap pengolahan tanah
- Pembalikan tanah, pencangkulan (aerasi tanah, 20-30 cm) pembuatan bedengan, pembuatan parit (tergantung metode pangairan)
- Pengapuran, penambahan bahan/pupuk organic dan soil treatment (aplikasi agensia hayati/mikrobial)
- Penggemburan, penambahan pupuk dasar dan aplikasi herbisida pra-tumbuh.
- Penambahan Bahan Organik dengan dosis 5 ton/ha
- Pemasangan mulsa plastic yang berfungsi untuk melindungi permukaan tanah dari erosi dan kehilangan unsur hara, menjaga kelembaban dan struktur tanah, menghambat pertumbuhan gulma, dan meningkatkan intensitas fotosintesis.
Lahan disiran terlebih dahulu sebelum dilakukan pemasangan mulsa.
Penyiapan Benih
- Benih sudah harus melewati masa dormansi
- Umbi bibit dipotong ¼ bagian ujungnya.
- Membersihkan benih dari kulit yang kering atau kotoran maupun penyakit/ hama.
- Bibit ukuran kecil dipisahkan dari bibit ukuran sedang/besar.
- Seed-treatment dengan fungisida atau PGPR
- Kebutuhan benih : 1200-1500 kg/ha (tergantung jarak tanam, efisiensi dan ukuran benih)
Perlakuan benih
- Untuk mencegah penyakit layu fusarium, sebelum ditanam benih bawang merah diberi perlakuan dengan fungisida Mankozeb + karbendazim (100 g/100 kg benih)
- Cara aplikasi : semprot atau rendam dalam larutan.
Penanaman
- Penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan
- Membenamkan 2/3 bagian benih ke dalam lubang tanam.
- Setelah selesai penanaman, dilakukan penyiraman
- Penanaman harus selesai dalam sehari.
Pemupukan
Pemupukan harus mengacu pada prinsip 4 TEPAT yaitu tepat dosis, tepat cara, tepat jenis dan tepat waktu. Tahapan Pemupukan:
Pupuk Dasar :
- SP 36 : 150 kg
- Urea/ZA : 50 kg
Pupuk susulan I (7-10 hst)
- NPK : 150 kg
- KCl : 50 kg
- Urea/ZA : 50 kg
- Mikro : 10 kg
Pupuk susulan II ( 20-25 hst)
- NPK : 150 kg
- KCl : 100 kg
- Mikro : 10 kg
Pengendalian OPT
Pengamatan OPT
- Dimulai pada umur 5-7 HST dengan interval pengamatan 3-4 hari
- Jumlah tanaman contoh 50 rumpun/ ha
- Jumlah petak contoh 5 buah/ ha @ 100 tanaman
Parameter pengamatan :
- Populasi paket telur exigua
- Intensitas serangan exigua, Liriomyza, orong-orong, dan trips
- Intensitas serangan penyakit trotol, layu fusarium, otomatis, dan embun tepung
Penentuan Umur Panen
- Melakukan pengamatan secara periodik terhadap perkembangan fisik tanaman (terutama daun)
- Melakukan panen setelah tanaman berumur 55-60 dengan ciri-ciri fisik 80% daun rebah menguning dan leher batang kosong, umbi mengambang ke permukaan tanah serta berwarna merah mengkilat dan keras.
- Jika ada, rumpun/individu dengan penanda ajir dipanen terlebih dahulu dan dipisahkan
Deecy Junitha Kemur ( PP Madya pada Dinas TPH Prov. Sulteng )
Sumber : Materi pelatihan TC Mekar Jaya Brebes