Selama ini usaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil tani belum berkembang secara optimal. Masih lebih banyak didominasi pengusaha-pengusaha besar sehingga nilai tambah lebih banyak dinikmati pengusaha besar. Sementara itu petani selaku produsen selalu berada di posisi tawar yang lebih lemah. Di samping itu pemasaran hasil pertanian lebih banyak dilakukan secara individu, sehingga tidak terjadi keseimbangan dalam memperoleh keuntungan. Antara petani selaku produsen dengan pedagang, di mana petani selalu berada di bawah. Saat ini masih terjadi ketimpangan distribusi margin antara sub sistem dengan sub sistem. Di mana distribusi margin terbesar justru diperoleh pada sub sistem distribusi dan pemasaran. Untuk memperkuat posisi tawar petani sekaligus menciptakan struktur pasar yang efisien, maka pengembangan pasar tani merupakan salah satu alternatif. Pasar tani, petani selaku produsen dapat memasarkan langsung produknya kepada konsumen, sehingga mengurangi mata rantai pasar sekaligus menciptakan struktur margin yang lebih seimbang.
Pada hari Jum’at tanggal 26 Agustus 2022 bertempat di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah diadakan kegiatan pasar tani dengan jumlah sebanyak 14 pelaku usaha/pelaku utama guna memasarkan berbagai produk mulai beras, sayuran, buah, bumbu dan produk pangan/horti lainnya.
Tujuan dari pelaksanaan pasar tani ini antara lain adalah mendekatkan antara petani sebagai produsen dengan konsumen, sehingga rantai pasar yang panjang dapat memutuskan dan petani memperoleh harga jual yang lebih tinggi, membangun pasar produk tani sebagai outlet pemasaran melalui kelompok tani langsung kepada konsumen, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani dalam bidang pemasaran dan penguatan kelembagaan petani sehingga memiliki posisi tawar (posisi tawar), mengubah pola pikir patani menjadi pola pikir bisnis yang menentukan mutu dan efisiensi, meningkatkan akses petani secara langsung dengan konsumen dan pasar, membangun jaringan pemasaran dan menyediakan sarana pemasaran sebagai ajang promosi, penumbuhan rasa cinta terhadap produk lokal, mengubah pola pikir patani menjadi pola pikir bisnis yang menentukan mutu dan efisiensi, meningkatkan akses petani secara langsung dengan konsumen dan pasar, membangun jaringan pemasaran dan menyediakan sarana pemasaran sebagai ajang promosi, penumbuhan rasa cinta terhadap produk lokal, mengubah pola pikir patani menjadi pola pikir bisnis yang menentukan mutu dan efisiensi, meningkatkan akses petani secara langsung dengan konsumen dan pasar, membangun jaringan pemasaran dan menyediakan sarana pemasaran sebagai ajang promosi, penumbuhan rasa cinta terhadap produk lokal.
Gelar Pasar Tani kali ini adalah semacam uji coba, apabila efektif akan dilaksanakan pada skala yang lebih besar dan secara kontinu. Pelaksanaan kegiatan ini untuk saat ini diadakan pada minggu ke-2 dan ke-4 bulan berjalan.
Penulis : Sri Djoko Prijanto, SP ( Penyuluh Pertanian Ahli Pertama pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah)