PRESTASI PENYULUH PERTANIAN DAN KEBERHASILAN PETANI
Prestasi penyuluh pertanian pada hakekatnya sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan petani sejauh mana dapat melaksanakan visi sebagai seorang penyuluh pertanian.
Visi penyuluh pertanian adalah mewujudkan sumber daya manusia petani untuk memahami dan melaksanakan sapta usaha tani dalam penerapan agribisnis yang menguntungkan.
Sapta usaha tani adalah istilah lama dalam dunia pertanian sejak jaman ejaan van ophuysen dengan formulasi dari para pakar pertanian pada masanya tentang bagaimana suatu tanaman akan berhasil dengan produksi tinggi dan dapat diolah serta dipasarkan dengan menguntungkan.
Istilah ini adalah suatu pengembangan dari istilah panca usaha tani disaat dunia pertanian semakin bergerak maju dalam persaingan kualitas mutu hasil seiring dengan istilah petik olah jual.
Pada saat ini istilah sapta usaha tani sudah tidak lagi digunakan dalam pedum. juklak. juknis serta literatur pertanian seiring berkembangnya istilah agribisnis dan agro industri dipertengahan tahun delapan puluhan, istilah agro estate ditahun sembilan puluhan dan istilah smart farming abad dua puluh.
Sapta usaha tani walaupun istilah kuno tapi ternyata masih aktual dan sangat menentukan atas prestasi penyuluh pertanian dan keberhasilan petani dalam berusaha tani karena ternyata formulasi sapta usaha tani merupakan faktor pembatas dalam menghasilkan produksi maksimal dengan kualitas hasil yang bermutu tinggi.
Sapta usaha tani tetap menjadi faktor penentu dan mutlak untuk keberhasilan petani kapan dan dimana saja tetap dibutuhkan.
Bila ada satu atau dua bagian dari sapta usaha tani yang terabaikan maka jangan harap pertanian akan menguntungkan.
Bahkan bagian pemasaran pun menjadi penting mengingat semua orang dapat menghasilkan produksi tapi tidak semua orang dapat memasarkan hasil produksinya.
Kapasitas sumber daya manusia dan edukasi dari penyuluh pertanian kepada petani menjadi urgen dan efektif harus dilakukan secara berulang-ulang sebagaimana filosofi penyuluhan pertanian dan disampaikan melalui melalui berbagai cabang ilmu dan metode.
Petani sebagai kelompok masyarakat sosial perlu pendekatan ilmu-ilmu sosial seperti phsikologi. antropologi.sosiologi. ekonomi dan budaya disamping ilmu tentang kimia organik.fisika serta biologi dan lingkungan.
Petani sebagai orang dewasa perlu dilakukan pemahaman melalui pendekatan dan metode pembelajaran andragogi dan seni serta kearifan lokal.
Betapa penting dan strategisnya prestasi penyuluh pertanian sebagai tulang punggung keberhasilan petani harus mengetahui semua ilmu walaupun tidak mendalam dibandingkan peneliti yang menguasai ilmu sedikit tapi mendalam dalam menopang keberhasilan petani.
Maka insan pertanian yang bergerak pada sumberdaya manusia penyuluh dan petani dimana saja berada memerlukan kecermatan dalam memberikan reward dan panismen demi keberhasilan petani.
(PENULIS; KABID PENYULUHAN PERTANIAN DAN SEKRETARIS KPPP SULTENG)