TEMU TUGAS PENELITI PENYULUH BALITBANGTAN – PEMERINTAH DAERAH SULAWESI TENGAH 2020 MATERI TEMU TUGAS
Palu, 17/02 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah mengadakan pertemuan Temu Tugas Peniliti Penyuluh Balitbangtan – Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah 2020 dengan mendukung Program Strategis Kementerian Pertanian Menuju Pertanian Maju, Mandiri dan Modern.
Dalam pertemuan ini Gubernur Sulawesi Tengah dalam hal ini diwakili oleh Dr. H. Mohammad Hidayat Lamakarate, M.Si memberikan sambutannya dimana dalam isi sambutan tersebut menerangkan pembangunan pertanian di Sulawesi Tengah pada satu sisi, dituntut harus memberikan hasil yang maksimal dalam perannya menyediakan pangan daerah, penyediaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskanan di pedesaan. Selain itu tantangan yang harus dihadapi antara lain kondisi infrastruktur jaringan irigasi tingkat usahatani, jalan usahatani/jalan produksi yang belum memadai serta yang paling mendasar adalah kesejahteraan petani melalui perbaikan Nilai Tukar Petani (NTP) yang nilai rataannya saat ini masih di bawah angka 100.
Dari segi SDM Pertanian yaitu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), berdasarkan data yang ada, jumlah ppl yang ada sebanyak 1.845 orang, dengan rincian pns sebanyak 1.129 orang, THL-TB (APBN & APBD) 405 orang dan swadaya 311 orang. dengan jumlah desa 1.842, mestinya sebaran sdm penyuluh sudah mencukupi. namun kenyataan di lapangan, kendala teknis masih banyak dijumpai, sehingga pembinaan petani dan penerapan teknologi menjadi terhambat.
dari kesemuanya hal tersebut di atas, penerapan teknologi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk keluar dari permasalahan. misalnya, pengelolaan lahan secara minimum dan Tanpa Olah Tanah (TOT) untuk lahan-lahan yang memungkinkan, penggunaan irigasi tetes yang dapat mengefesienkan penggunaan air hingga 50%, penggunaan varietas berdasarkan kondisi lingkungan setempat, pengendalian hama dan penyakit ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal, dan teknologi lainnya.
Dalam pertemuan ini juga Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Trie Iriany Lamakampali, M.Si memberikan paparannya tentang arah kebijakan presiden untuk perkuat ekonomi sektor pertanian yaitu Off Farm dimana petani perlu keluar dari On Farm menuju Off Farm dengan memberikan nilai tambah pengolahan produk Pertanian, KUR dimana para petani memerlukan skema pembiayaan dan pendampingan yang intensif untuk masuk ke sisi Off Farm, setelah produksi, pendampingan mencakup pengolaan keuangan, serta Korporasi Pertanian untuk mendorong lebih kuat kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak disektor pertanian untuk berkolaborasi membentuk kelompok-kelompok atau bersama korporasi besar.
Untuk membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah memberikan instruksi sesuai kebijakan dari Menteri Pertanian yaitu Peningkatan Produksi dan Produktivitas, Pertanian Rendah Biaya, Mekanasisi dan Research serta Ekspansi Pertanian.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah juga mengarahkan bahwa arah Pembangunan Pertanian Kementan RI seiring dengan Visi Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadikan Sulawesi Tengah yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing.
Bahwa dalam kegiatan ini ada juga narasumber dari Kelapa BPTP Sulawesi Tengah yakni DR.Ir.Fery Munir Msi. Adapun sebagai peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah pejabat struktural Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah. Peneliti serta penyuluh pertanian serta widya iswara dari BPTP dan Dinas terkait Kabupaten/Kota.(bt)