Musim kemarau yang berkepanjangan dan suhu yang sangat ekstrim, panas dan teriknya sinar matahari membuat tanaman baik di pot ataupun dilahan mudah cepat layu bahkan mati. Apalagi jika kondisi tanah agak berpasir dimana tidak mampu menahan air lebih lama, selain perlunya media tanaman yang porositas baik dalam menahan air perlu dipikirkan juga sistem pengairan yang mampu memberikan air secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama sedikit demi sedikit.
Irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor (pemancar). yang dapat memberikan air dengan debit yang rendah dan frekuensi yang tinggi (hampir terus-menerus) disekitar perakaran tanaman.Tekanan air yang masuk ke alat aplikasi sekitar 1.0 bar dan dikeluarkan dengan tekanan mendekati nol untuk mendapatkan tetesan yang terus menerus dan debit yang rendah. Sehingga irigasi tetes diklasifikasikan sebagai irigasi bertekanan rendah. Pada irigasi tetes, tingkat kelembaban tanah pada tingkat yang optimum dapat dipertahankan. Sistem irigasi tetes sering didesain untuk dioperasikan secara harian (minimal 12 jam per hari).
Irigasi tetes dapat diterapkan pada daerah-daerah dimana:
- Air tersedia sangat terbatas atau sangat mahal
- Tanah berpasir, berbatu atau sukar didatarkan
- Tanaman dengan nilai ekonomis tinggi
Irigasi tetes mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metoda irigasi lainnya, yaitu:
- Meningkatkan nilai guna air
Secara umum, air yang digunakan pada irigasi tetes lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya. Penghematan air dapat terjadi karena pemberian air yang bersifat local dan jumlah yang sedikit sehingga akan menekan evaporasi dan aliran permukaan Transpirasi dari gulma juga diperkecil karena daerah yang dibasahi hanya terbatas disekitar tanaman.
- Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil
Fluktuasi kelembaban tanah yang tinggi dapat dihindari dengan irigasi tetes ini dan kelembaban tanah dipertahankan pada tingkat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemberian
Pemberian pupuk atau bahan kimia pada metode ini dicampur dengan air irigasi, sehingga pupuk atau bahan kimia yang digunakan menjadi lebih sedikit, frekuensi pemberian lebih tinggi dan distribusinya hanya di sekitar daerah perakaran.
- Menekan resiko penumpukan garam
Pemberian air yang terus menerus akan melarutkan dan menjauhkan garam dari daerah perakaran.
- Menekan pertumbuhan gulma
Pemerian air pada irigasi tetes hanya terbatas di daerah sekitar tanaman, sehingga pertumbuhan gulma dapat ditekan.
- Menghemat tenaga kerja
Sistem irigasi tetes dapat dengan mudah dioperasikan secara otomatis, sehingga tenaga kerja yang diperlukan menjadi lebih sedikit. Penghematan tenaga kerja pada pekerjaan pemupukan, pemberantasan hama dan penyiangan juga dapat dikurangi.
Sedangkan Kelemahan atau kekurangan dari metode irigasi tetes adalah sebagai berikut:
- Memerlukan perawatan yang intensif
Penyumbatan pada penetes merupakan masalah yang sering terjadi pada irigasi tetes, karena akan mempengaruhi debit dan keseragaman pemberian air. Untuk itu diperlukan perawatan yang intesif dari jaringan irigasi tetes agar resiko penyumbatan dapat diperkecil.
- Penumpukan garam
Bila air yang digunakan mengandung garam yang tinggi dan pada daerah yang kering, resiko penumpukan garam menjadi tinggi.
- Membatasi pertumbuhan tanaman
Pemberian air yang terbatas pada irigasi tetes menimbulkan resiko kekurangan air bila perhitungan kebutuhan air kurang cermat.
- Keterbatasan biaya dan teknik
Sistem irigasi tetes memerlukan investasi yang tinggi dalam pembangunannya. Selain itu, diperlukan teknik yang tinggi untuk merancang, mengoperasikan dan memeliharanya.
Ada dua jenis irigasi tetes, yaitu :
- Irigasi tetes diatas permukaan tanah, tandon air diletakkan di atas tanah, sehingga air menetes ke bawah di permukaan tanah.
- Irigasi tetes di bawah permukaan tanah, tandon air dikubur di dalam tanah sehingga air menetes dari samping tandon air dan merembes di sekitar akar tanaman.
Irigasi tetes dapat diaplikasikan dengan memilih alat dan bahan yang harganya murah untuk menghemat biaya, misalnya penggunaan paralon dikombinasi selang plastik (harga lebih murah) untuk aliran airnya.
Penulis : Fitriani Nani, SP (PP Muda Dinas TPH Prov Sulteng)
Sumber :
- http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/pdf/Topik%2012%20Kuliah-irigasi%20tetes%20-asep-prastowo.pdf
- https://warasfarm.wordpress.com/2014/10/13/sistem-irigasi-tetes-murah-dan-tepat-guna/