Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng diwakili Sekretaris Dinas Ir. Arif S.Asikin, MP menutup Pelatihan Integrated Farming bagi Petani Kelompok READSI di Ruang Pertemuan UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, Desa Sidera Kab. Sigi, Senin/ 6 Februari 2023 yang berlangsung selama 7 hari (31 Januari-6 Februari 2023). Dalam arahan Bapak Sekretaris Dinas menyampaikan agar ilmu yang diperoleh akan dapat ditularkan kepada petani lainnya dan dapat mengaplikasikan materi yang diperoleh untuk menjadi contoh bagi petani lainnya.
Kiranya para petani binaan READSI dapat menjadi pionir dalam bidang pertanian sebagaimana Motto Kementerian Pertanian RI “Maju Mandiri Moderen” yang selaras dengan visi Gubernur Sulteng menuju masyarakat Sulawesi Tengah yang sejahtera dan maju. Acara tersebut dihadiri pula Perwakilan Puslatan, BBPP Batangkaluku, Kepala Bidang Penyuluhan Ir. Muh. Adam MM, MSI, Kepala UPT Diklat Mariani Syam Akil, SP, MT serta Widyaiswara.
Pelatihan tersebut terbagi 2 bagian yaitu Teori dan Praktek , dimana sesi Teori, penyampaian materi di kelas yang disampaikan oleh Narasumber dari Bank BRI yang membahas mengenai KUR (Kredit Usaha Rakyat) serta dari Tim Widyaiswara yang membahas materi pengembangan pertanian terpadu, penguatan kelembagaan petani, perancangan Usaha Tani Terpadu, Implementasi Pertanian Terpadu, Pengenalan Smart Farming untuk Pertanian Terpadu.
Untuk sesi Praktek yang dilakukan selama 2 (dua) hari, Penerapan Integrated Farming, dilakukan kunjungan lapang ke beberapa lokasi di Kabupaten Sigi, yaitu P4S Unggul Sejati berlokasi di Desa Oloboju Kec. Sigi Biromaru dimana Ari Wibadi selaku Ketua P4S memaparkan produk yang dikelola kelompok tersebut yang fokus pada pertanian organik seperti pembuatan pupuk kompos, PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yaitu modifikasi tepung singkong yang proses pembuatannya dengan metode fermentasi, serta pembuatan pestisida nabati. Lokasi lain yang dikunjungi adalah Kelompok Tani Hidroponik Desa Lolu yang menerapkan smart farming, dimana kelompok tersebut komoditi yang diusahakan adalah selada, pakcoy dengan sistem rakit apung (cara tanam menggunakan gabus yang dilubangi diatas media air yang bernutrisi). Kunjungan lapang lainnya dilakukan ke Hidroponik Desa Mpanau dan Kelompok Tani Hipetanik Unggul Sejati.
Integrated Farming (Pertanian Terpadu) sendiri merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor pertanian, ternak dan perikanan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumberdaya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya) yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumberdaya alam serta kemandirian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 60 (enampuluh) orang peserta yang dibagi 2 (dua) kelas dari Perwakilan Kabupaten Banggai, Buol, Parigi Moutong dan Kabupaten Poso. Dimana dari 60 (enampuluh) orang yang mengikuti pelatihan, semuanya dinyatakan lulus 100 %. Disamping itu juga peserta menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai dasar pemantauan pelaksanaan kegiatan di lokasi kelompok masing-masing (Sitti Musdalifah).