Anggur adalah tanaman rambat atau jenis liana dan akarnya muncul dengan mudah. Tanaman ini kaya akan hormone auksin dan sitokinin. Pada batang yang berwarna coklat, bagian tunas yang aktif tidak terlalu banyak, itulah sebabnya akar yang dihasilkan oleh sel-sel sedikit. Sementara itu pada batang yang berwarna kecoklatan juga cenderung tua, sehingga ia mengalami penebalan dinding sel, akibatnya daya dorong hormonnya kurang. Dibandingkan dengan batang hijau masih banyak tunas yang aktif, itulah sebabnya sumber auksinnya lebih banyak.
Pada umumnya perbanyakan bibit anggur dengan cara mencangkok memerlukan waktu 2 bulan. Cara ini menggunakan batang yang berwarna coklat sebagai bahan cangkok. Sedangkan jika menggunakan batang yang masih hijau sebagai bahan perbanyakan hanya memerlukan waktu 14 hari sudah dapat memanen bibit anggur. Batang hijau mengindikasikan tanaman aktif tumbuh. Menurut peneliti bogor bHW pertumbuhan tanaman yang masih berbatang hijau lebih cepat daripada batang coklat yang lazim dicangkok, tanaman anggur berbatang coklat tidak aktif tumbuh.
Pemanenan bibit sebaiknya dilakukan pada saat akar yang tumbuh maih berwarna putih. Ketika akar berwarna putih berarti akar tumbuh aktif, pada saat aktif ini sebaiknya akar dibiarkan bebas tumbuh kebawah pada media tanam yang sesungguhnya. Ketika akar terlalu lama dalam media tanam cangkok maka akar akan cenderung melingkar yang mengakibatkan penyerapan unsur hara tidak maksimal.
Selain pengambilan batang hijau dan warna akar menentukan panen bibit, trik lain untuk memudahkan cangkok anggur ini adalah menghilangkan proses kerat seperti pada pencangkokan umumnya yang mengupas kulit batang hingga cambium. Hanya cukup melukai batang untuk memunculkan kalus. Dengan adanya luka maka jaringan tanaman akan terdeferensiasi, jika ada luka maka akan tumbuh jaringan tertentu seperti akar. Anggur termasuk tipe tanaman yang mudah muncul akarnya, asalkan media cangkok lembab. Pengkalusan hanya untuk mempercepat proses munculnya akar.
Proses pemanenan bibit anggur saat akar masih putih kelemahannya adalah mudah terserang penyakit. Namun hal itu bisa disiasati dengan memindahkan langsung ke dedia tanam yang sesungguhnya. Jadi jangan melakukan pembongkaran bongkahan media tanam pencangkokan.
Kondisi media tanam sesungguhnya jika lebih baik maka pertumbuhan akar akan lebih optimum. Selainnitu jumlah biomassa atau jumlah daun juga perlu diperhatikan. Jumlah daun tidak boleh lebih besar atau lebih banyak dari jumlah akarnya. Hal ini akan dapat menyebabkan dehidrasi tanaman. Setelah pemotongan bibit segera sungkup untuk mencegah dehidrasi.
Ir. Deecy J Kemur. M.Si