DUKUNG PENUH PENGEMBANGAN LAHAN PADI IP 400, KADIS TPH PROVINSI SULAWESI TENGAH HADIRI DAN APRESIASI GERAKAN PANEN DI PARIGI MOUTONG
PARIGI MOUTONG. “Terima kasih dan apresiasi besar saya sampaikan kepada para kelompok tani, petugas pertanian, TNI dan semua pihak yang terlibat secara penuh pelaksanaan pengembangan Padi IP 400 di wilayah Kabupaten Parigi Moutong mulai dari persiapan, penanaman hingga panen perdana yang seperti yang kita laksanakan pada hari ini”.
Demikian salah satu bagian arahan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, SP., saat menghadiri kegiatan gerakan panen pada lahan Pengembangan Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 yang dipusatkan di salah satu lahan petani di wilayah Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (4/6/2022).
Gerakan panen padi yang diinisiasi oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultra dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong tersebut bekerjasama dengan kelompok tani setempat, yang turut dihadiri oleh unsur dari TNI dan POLRI, menyasar lahan seluas 5.500 hektar yang merupakan panen perdana pada lokasi Pengembangan Padi IP 400 di Kabupaten Parigi Moutong.
Kepala Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, SP, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut dalam arahanya menyampaikan pola Padi IP 400 adalah pola tanam padi pada hamparan sawah yang sama, dimanfaatkan untuk empat kali penanaman dan panen dalam setahun, yang sebelumnya hanya dua atau tiga kali saja, sehingga diharapkan terjadi peningkatan produksi, ketersediaan pangan tetap terjaga di tengah-tengah makin berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan sekaligus terjadi peningkatan pendapatan petani.
Terkait peningkatan pendapatan petani, Kadis dalam arahannya mengilustrasikan “sebagai salah satu contoh di wilayah Kecamatan Balinggi ini, terdapat lahan untuk pengembangan Padi IP 400 seluas 5.500 hektar yang telah diberikan bantuan benih dari Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah, jika setiap hektar dari lahan tersebut dapat memproduksi beras rata-rata sebanyak 3 ton, maka total beras yang di produksi adalah sebesar 16.500 ton, dengan asumsi harga beras Rp. 7.000/kg, maka total harga beras yang diperoleh petani pada lahan seluas 5.500 hektar tersebut adalah sejumlah Rp.115.500.000.000 untuk 1 kali tanam. jika lahan tersebut dapat mencapai ip 400, maka total yang diperoleh petani di wilayah Kecamatan Balinggi dalam setahun adalah sebanyak Rp. 462.000.000.000”, ungkap Kadis memotivasi, yang disambut tepuk tengan petani yang hadir.
Lebih lanjut Kadis yang didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Provinsi, Ir. Retno Erningtyas, MP., mengungkapkan bahwa program IP 400 mutlak menjadi program prioritas sampai ke tingkat petani, yang membutuhkan gotong royong dalam penanganannya, tidak semata-mata dari Dinas Provinsi, tapi yang paling utama adalah di tingkat kabupaten, mulai dari tingkat Dinas, BPP, petugas pertanian lapangan, kelompok tani, termasuk keterlibatan dan dukungan dari TNI tentunya. “oleh karena itu pengerahan sumberdaya terutama alat dan mesin pertanian di masing-masing wilayah harus dioptimalkan, baik yang berada di kelompok tani, UPJA maupun yang di kelolah dalam bentuk brigade alsin, dan yang terutama adalah semangat swadaya dari petani itu sendiri, dengan memanfaatkan segala sumberdaya yang ada, termasuk memanfaatkan dan mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk budidaya, hilirisasi dan pengolahan supaya bisa memberikan nilai tambah, sehingga saya harapkan kepada kelompok tani setelah panen ini tanpa jeda langsung melakukan penanaman kembali” Tegas Kadis.
Sementara itu, salah seorang perwakilan kelompok tani menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan pemerintah walaupun masih banyak kendala yang petani hadapi. “Pada dasarnya luas lahan sebanyak 5.500 hektar di wilayah Balinggi ini dari sisi ketersediaan air sangat memungkinkan karena berada dalam satu jaringan irigasi, cuma terus terang saja jumlah alat tanam dan panen yang masih terbatas dan kurang seimbang dengan luas lahan pengembangan yang menjadi kendala utama kami dalam melakukan tanam dan panen secara betul-betul serempak, semoga hal ini bisa menjadi perhatian untuk diatasi Bersama,” jelasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Sulawesi Tengah pada Tahun 2022 mempunyai target lokasi pengembangan Padi IP 400 seluas 8.700 hektar yang tersebar di lima kabupaten, masing-masing Kabupaten Banggai, Donggala, Tolitoli, Parigi Moutong dan Sigi. (ikb0622).