Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-Up Initiative (READSI) telah selesai melaksanakn Pelatihan Teknis Mekanisasi dan Manajemen UPJA Wilayah Program READSI di UPT Diklat Pertanian Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah Kegiatan pelatihan digelar dari tanggal 15 – 21 Maret 2023 dengan peserta berjumlah 60 orang dan berasal dari 4 kabupaten (Poso, Parigi Moutong, Buol, dan Tolitoli) Wilayah Program READSI.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) pertanian yang andal dan kompeten menjadi penentu produktivitas dan peningkatan daya saing pertanian Indonesia dengan negara lain. “Tentunya dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring, dan kerja sama yang kuat,” ujar Syahrul Yasin Limpo.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dalam lingkup pertanian adalah pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan). Alsintan dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Selain mampu mempercepat kegiatan pertanian seperti dalam pengolahan tanah, periode masa tanam hingga pasca panen, alsintan pun terbukti mampu dalam memberikan nilai tambah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Sejalan dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas dan meminimalisir ongkos produksi melalui pemanfaatan alsintan.
UPJA diperlukan petani sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan alsintan. Dengan menggunakan jasa alsintan UPJA, petani hanya mengeluarkan biaya jasa sewa (sesuai kesepakatan) tanpa harus membeli alsintan sendiri. UPJA bisa dibentuk disuatu wilayah dengan pertimbangan bisa memberikan keuntungan usaha atau tidak. Oleh karena itu harus diperhatikan potensi lahan Garapan dan rasio kebutuhan alsintan. Selain itu juga harus diperhatikan apakah tipologi lahan diwilayah tersebut sesuai atau tidak untuk operasional alsintan. Jika alsintan sangat dibutuhkan disuatu wilayah, maka UPJA dapat dibentuk disana sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan alsintan dalam rangka efesiensi usahatani. Tutur Nelson Metubun Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah dalam sambutannya pada penutupan Pelatihan Teknis dan Manajemen UPJA bagi Kelompok Tani di Wilayah Program READSI, yang pada saat penutupan dihadiri oleh Kasiter Kasrem 132 Tadulako Bapak Kolonel Infanteri Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd.
Kepala Dinas berharap melalui pelatihan Mekanisasi dan Manajemen UPJA para kelompok tani dapat terus dan selalu termotivasi untuk membentuk UPJA sehingga bisa memberikan lapangan kerja bagi anggota kelompoknya, sebagai sebuah Lembaga ekonomi UPJA harus senantiasa meningkatkan keuntungan usahanya. Keuntungan usaha dapat diperoleh melalui peningkatan jumlah jasa, penambahan alsintan dan efesiensi biaya operasional alsintan.