Tujuan panen bawang merah adalah memungut hasil kegiatan budidaya berupa umbi yang telah masak secara fisiologis berdasarkan kondisi fisik dan umur tanaman agar diperoleh hasil yang optimal baik kualitas maupun kuantitas.
Tujuan pasca panen adalah melakukan tindakan-tindakan pada komoditas yang telaH dipanen untuk mempertahankan kualitas dan menekasn resiko kerusakan ataupun kerugian lainnya.
Penentuan Waktu Panen
Tujuan penentuan waktu panen adalah untuk memperoleh kondisi tanaman yang optimal sehingga dapat dilakukan pemanenan bawang merah dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Penentuan waktu panen bawang merah dapat dilakukan dengan cara: (1) Visual yaitu kondisi daun mulai menguning, daun rebah, umbi tampak menonjol dari permukaan tanah, dan warna umbi kelihatan kemerahan; (2) Komputasi yaitu penentuan umur tanaman sejak tanam (tergantung varietas/kultivar, cuaca/musim dan pemeliharaan
Teknik dan Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara: (1) mencabut seluruh bagian rumpun tanaman secara manual dengan tangan sehingga umbi dan akar turut tercabut;(2) bila umbi bawang merah sulit dicabut karena tanah keras dapat dilakukan dengan alat bantu cungkil;(3) panen dilakukan serentak seluruh petak untuk umur tanaman yang sama;(4) Panen dilakukan pagi hari setelah tidak ada embun; (5) untuk tujuan bibit, panen dilakukan siang hari dan sehari sebelum panen tidak boleh disiram.
Pelayuan (curing) dan Pengeringan
Kegiatan ini segera dilakukan setelah panen untuk memperoleh bawang yang berkualitas baik dan daya simpan yang lama:
- Pengikatan
Semua umbi yang dipanen segera diikat dengan menggunakan tali dari bamboo atau tali alang-alang pada bagian pucuk 3-5 cm dari ujung daun dengan besar ikatan segemnggam atau sekitar 1 kg basah/segar.
- Pelayuan (curing)
Bawang merah yang telah diikat dilayukan dibawah sinar matahari selama 2-3 hari sampai tanah yang mempel mongering dan mudah dilepaskan. Curing berfungsi menutup luka yang terjadi saat panen.
- Penjemuran
Lahan untuk menjemur (bekas pertanaman atau tempat lain) harus dialas daun atau anyaman bamboo untuk mengurangi kelembaban. Bawang merah yang telah diikat ditata tidak bertumpuk dan daun menghadap ke atas agar daun cepat layu dan mongering. Pada malam hari bawang merah harus ditutup dengan plastic transparan yang dibuat berlorong dengan penyangga dari lengkungan bambu setinggi 40 cm.
Penjemuran untuk bawang konsumsi selala 7-10 hari, sedangkan penjemuran untuk tujuan bibit selama 10-14 hari.
- Pembalikkan
Selama penjemuran perlu dilakukan pembalikkan agar daun kering merata.
- Penggedengan
Menyatukan 4-5 ikat basah menjadi satu ikatan kering.
Pembersihan
Dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi bawang merah. Potong bagian akar dengan pisau kecil atau alat potong, hilangkan kotoran yang menempel pada umbi, lepas daun-daun kering dari umbi, pisahkan umbi bawang merah protolan (daun lepas), rapikan gedengan (ikatan).
Sortasi dan Grading
Sortasi dilakukan dengan memilih umbi yang bersih kemudian pisahkan berdasarkan: (1) ada tidaknya cacat pada umbi; (2) normal tidaknya bentuk dan ukuran umbi; dan (3) ada tidaknya tanda-tanda penyakit yang melekat pada umbi.
Grading dilakukan berdasarkan ukuran umbi. Kelas mutu I umbi berdiameter 3-4 cm, kelas mutu II diameter umbi 2-3 cm dan kelas umbi III diameter umbi 2 cm. Sortasi dan grading harus dilakukan secara professional karena menentukan harga setiap kelas mutu.
Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan di dalam gudang yang teduh dengan ventilasi ruang cukup baik, suhu 25-30oC dan kelembaban 70-75%. Gudang penyimpanan dan rak-rak atau para-para yang akan digunakan harus bersih. Penyimpanan bawang merah untuk konsumsi maksimal 2 bulan, sedangkan untuk benih 2-3 bulan atau lebih.
Deecy Junitha Kemur ( PP Madya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura)
Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian